Tokoh Budaya dan Seni Di Sumsel Sampaikan Pesan Damai Lewat Lagu
Mohamad Ali atau yang dikenal dengan nama Ali Goik merupakan Tokoh Budaya dan Seni di Sumatera Selatan (Sumsel)
Penulis: Linda Trisnawati
Editor: Linda Trisnawati
TRIBUNSUMSELWIKI.COM - Mohamad Ali atau yang dikenal dengan nama Ali Goik merupakan Tokoh Budaya dan Seni di Sumatera Selatan (Sumsel).
Sejak tahun 1990 an Ali Goik sudah mulai menulis lagu, dan kini merilis album dengan judul Pesan Damai Simbur Cahaya.
"Melalui lagu ini saya ingin menyampaikan pesan damai, jaga alam, jaga tradisi," kata Ali Goik saya merilis Album Pesan Damai Simbur Cahaya di Nongki Cafe Jalan Demang Lebar Daun.

Menurut Ali Goik dipilihnya Pesan Damai Simbur Cahaya sebagai tema di albumnya, karena ia merasa prihatin dengan kebudayaan yang ada di Sumsel, terutama terhadap nilai-nilai Simbur Cahaya yang lambat laun mulai menghilang dan termakan oleh kemajuan zaman.
Baca Juga :
Simbur Cahaya sendiri merupakan kitab undang-undang hukum adat, yang ditulis oleh Ratu Sinuhun. Yang mengumpulkan aturan-aturan adat yang tadinya lisan menjadi tertulis dan tertuang didalam kitab Undang Undang Simbur Cahaya.
"Album ini berisikan tujuh lagu. Didalam album ini saya mengangkat empat Kabupaten/Kota yang ada di Sumsel yaitu Ogan Ilir (OI), Ogan Komering Ilir (OKI), Banyuasin dan Palembang," kata pria yang sudah berusia 50 tahun ini.
Ali Goik pun menjelaskan, untuk OI diwakilkan Kecamatan Tanjung Raja dengan lagu berjudul Kenceran dan Lungguk Kojaman.
Baca Juga :
Lalu untuk OKI diwakili Kecamatan Pedamaran dengan judul lagu Berambak. Kemudian Banyuasin diwakili oleh Kecamatan Banyuasin II dengan judul lagu Sungsangku Bersih dan Pasir Hitam Sungai Sembilang. Sedangkan untuk Palembang sendiri lagunya berjudul Tam Tam Dulu.
"Untuk Tam Tam Duku ini permainan tradisional yang kini mulai tergerus dengan perkembangan zaman. Padahal Tam Tam Duku ini merupakan permainan tradisional yang mengajarkan kebersamaan dalam kehidupan sosial sehari-hari. Lalu ada juga ajaran bagaimana membuat strategi dan kekompakan antar tim," bebernya.
Ali Goik yang juga menjabat sebagai Direktur Yayasan Deputi mengatakan, untuk lagu yang berjudul Pesan Damai Simbur Cahaya ini sudah dibuatnya sejak lima tahun lalu.
Menurutnya baru di rilis sekarang karena dulunya ia hanya sekedar membuat lagu saja, namun atas dukungan dan suport teman-temannya yang menyarankan untuk di buat album makanya kini baru bisa diwujudkan.
"Untuk lagu Pesan Damai Simbur Cahaya ini iramanya menggunakan irama Batang Hari Sembilan yang dibuat lagu. Kedepan saya akan tetap buat lagu-lagu yang lainnya, karena saya orang kebudayaan maka tetap dengan tema Simbur Cahaya," bebernya.
Ali Goik yang juga tergabung dalam Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menyampaikan pesan kepada anak-anak mida, pesannya jangan malu-malu menyandang kebudayaan yang ada.
Sebab sekarang ini anak-anak kebanyakan main gadget, kumpul si kumpul tapi pada main handphone sendiri.
Sementara itu untuk lagu berjudul Pesan Damai Simbur Cahaya liriknya yaitu :
Banyak ragam suku di Sumatera Selatan
Walau berbeda tetap dalam kesatuan
Permusuhan Jadi Pantangan
Kekerabatan itu yang utama
Soal besar selalu di kecilkan yang kecil dihapuskan
Tepung tawar jadi penangkal
Angkan - angkan sebagai pengikatnya
Inilah Sumatera Selatan
Hidup damai walau dalam perbedaan
Kerukunan selalu dijaga
Simbur Cahaya sebagai pengikatnya.
Baca Juga :
Asal Usul Nama Masjid Musi Al Muallaf di Lubuklinggau, dari Orang Tionghoa |
![]() |
---|
Pemkot Palembang Siapkan Bazar Murah di 18 Kecamatan, Selama 18 Hari |
![]() |
---|
Hotel di Palembang, Hadirkan Buka Puasa Sambil Berwisata Malam |
![]() |
---|
Ini Tips Tetap Bisa Vaksinansi di Bulan Ramadan |
![]() |
---|
Ini Komentar Prof Yuwono Tentang Tes Covid-19 Menggunakan Air Liur |
![]() |
---|
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!