Kampung Kapitan
Kampung Kapitan merupakan tempat keturunan Tionghoa pertama kali di Palembang.
TRIBUNSUMSELWIKI.COM - Kampung Kapitan merupakan tempat keturunan Tionghoa pertama kali di Palembang. Kampung Kapitan ini kini menjadi tempat wisata di Palembang, yang ada di tepi Sungai Musi atau di Jalan KH. Azhari Kelurahan 7 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang.
Kampung Kapitan ini letaknya juga bersebelahan dengan Pasar 7 Ulu dan kalau dari atas Jembatan Ampera, Kampung Kapitan ini juga bisa dilihat.
Sejarah
Kampung Kapitan merupakan pemukiman khas etnis Cina Palembang pada masa lalu yang merupakan tempat tinggal Kapitan Cina dan keluarganya.
Bangunan inti dari kediaman Kapitan ini meliputi tiga buah rumah yang terdiri dari dua rumah tinggal yang mengapit rumah utama, sebagai tempat diadakannya pesta dan pertemuan.

Awal munculnya Kampung Kapitan adalah saat runtuhnya Kerajaan Sriwijaya pada abad XI dan munculnya Dinasti Ming (Cina) pada abad XIV.
Pada masa itu Kerajaan Cina membentuk lembaga dagang yang salah satunya berpusat di Palembang, sehingga banyak pedagang Cina yang kemudian menetap dan menikah dengan gadis Palembang. Salah satu kepala kantor dagang Cina yang terkenal adalah Liang Taow Ming.
Masjid Agung Palembang atau Masjid Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo
Di masa kolonial Belanda mengangkat perwira Cina berpangkat Mayor untuk mengatur wilayah 7 Ulu, yang dikenal sebagai Mayor Tumenggung dan Mayor Putih.
Setelahitu jabatan itu diwariskan secara turun temurun kepada pewarisnya hingga akhirnya dijabat oleh Tjoa Kie Cuan (1830) dan kemudian diteruskan oleh putranya yaitu Tjoa Ham Hin yang diangkat menjadi kapten Cina pada tahun 1855.
Semula Kampung Kapitan ini komplek pemukiman yang terdiri atas beberapa bangunan. Namun saat ini yang tersisa hanyalah dua bangunan rumah. Bangunan yang tersisa berbentuk rumah panggung yang dipadukan dengan gaya kolonial.